![]() |
Para pembicara dalam seminar (Dok. Pribadi) |
Namun hingga jam 09.00 acara belum juga di mulai. Baru sekitar 09.30 ketika Wamendag berserta pembicara yang lain datang, acara pun segera dimulai. Seperti dugaan banyak orang sebelumnya, Gubernur Jatim, Pak De Karwo, tidak bisa datang untuk membuka acara ini, tetapi diwakilkan kepada Asisten Bidang Ekonomi, Hadi Prasetyo.
Sebagai
pembicara pertama dalam acara ini adalah Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti. Dalam
pemaparannya, ia mengungkapkan bahwa agar produk-produk pertanian memiliki daya
saing tinggi di pasar global, maka yang terpenting dilakukan adalah bagaimana
mengenali karakter konsumen. Menurutnya, suatu produk dikatakan memiliki daya
saing tinggi jika produk tersebut diterima oleh konsumen atau pasar. Oleh karena
itu, orientasi produksi hendaknya diarahkan untuk memenuhi selera konsumen.
Kalau suatu produk sudah diminati konsumen, berapa pun volume produksinya akan
terserap oleh pasar. Ia melanjutkan bahwa supply
creates its own demand, sehingga tidak akan ada kelebihan produksi.
[sedikit mengingat, kata-kata ini dulu sering diungkapkan Pak
Bayu dalam mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi, kalau saya tak salah ingat ini
adalah pendapat Jean Baptiste Say, seorang ekonom yang bermazhab klasik].
![]() |
Wamendag Bayu Krisnamurti ketika menyampaikan makalah (Dok. Pribadi) |
Sementara itu, M. Nasikh sebagai pembicara kedua mengemukakan bahwa bisnis di bidang pertanian di Indonesia, khususnya Jatim masih dihadapkan pada beberapa masalah yang mendesak dicarikan solusinya. Di antaranya adalah belum tersedianya bahan baku yang kontinyu dengan harga cukup murah, sedhingga kondisi tersebut memaksa pelaku bisnis melakukan impor untuk mengaja kelangsungan produksi.
Masalah
berikutnya adalah masih tingginya bunga kredit perbankan dan belum maksimalnya
dukungan pemerintah kepada dunia usaha. Ia mencontohkan di China, Singapura dan
beberapa negara di eropa, bunga banknya hanya sekitar 4 persen. Bahkan di
Jepang hanya 2 persen, sementara di negara kita bunga bank sudah belasan
persen. Hal inilah yang menurutnya membuat daya saiang produk kita sering kalah
dengan produk impor. Ia pun “memuji” dengan membandingkan pengusaha Jepang bahwa
pengusaha Indonesia itu hebat-hebat. Sebab, dengan bunga bank yang tinggi masih
bisa eksis dan bisa untung.
M.
Nasikh juga mengemukakan bahwa inovasi produk harus terus dilakukan oleh pelaku
bisnis bidang pertanian. Selain untuk memenuhi selera konsumen, juga untuk
meningkatkan nilai tambah bagi produk yang dihasilkan. Ia mencontohkan, untuk
meningkatkan nilai tambah produk udang, selain kemasan harus bagus, variasi
produk juga harus dilakukan.
Sementara
Erlangga Satriagung dalam paparannya lebih menyoroti masalah disparitas harga produk pertanian yang sangat tinggi. Tingginya disparitas harga itu tidak
memberikan nilai tambah bagi petani selaku produsen, tetapi yang lebih
menikmati adalah para tengkulak atau pedagang. Ia mencontohkan, harga kubis di
tingkat petani berkisar antara Rp 300 - Rp 500 per Kg. Harga itu dengan barang
yang sama menjadi Rp 2.000 – Rp 2.500 per kg jika sudah masuk di pasar
tradisional semacam pasar Keputran dan akan meningkat berkali lipat lagi menjadi Rp
5.000-6.000 jika sudah masuk supermarket
semacam dunia buah.
Dia menambahkan bahwa salah satu misi dibangunnya Puspa Agro adalah untuk meningkatkan pendapatan petani dengan cara memutus mata rantai perdagangan yang panjang dengan memberikan kesempatan kepada para petani di Jawa Timur untuk berjualan langsung di pasar. Dengan demikian, petani mendapatkan harga atas hasil panennya lebih bagus, ketimbang jika dijual ke tengkulak.
Dia menambahkan bahwa salah satu misi dibangunnya Puspa Agro adalah untuk meningkatkan pendapatan petani dengan cara memutus mata rantai perdagangan yang panjang dengan memberikan kesempatan kepada para petani di Jawa Timur untuk berjualan langsung di pasar. Dengan demikian, petani mendapatkan harga atas hasil panennya lebih bagus, ketimbang jika dijual ke tengkulak.
aku ga iso teko mas....rekaman di kantor :D
BalasHapusLaporan yg sangat lengkap.
BalasHapusTerima kasih telah berbagi.