Ad Code

SBL FM, Radio Komunitas Tiga Agama di Jombang


SUARA Budi Luhur FM (SBL FM), begitulah nama radio komunitas yang ada di Jalan Raya Kandangan, yang menghubungkan Jombang dan Malang ini, atau tepatnya di Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Ada keunikan tersendiri dari radio ini. Radio yang mempunyai tagline "Suara Kerukunan Antar Umat Beragama" ini merupakan kepanjangan tangan dari Paguyuban Budi Luhur, sebuah organisasi yang menaungi pemeluk dari tiga agama yaitu Islam, Hindu dan Kristen (Protestan) yang ada di Dusun Ngepeh.

Dusun Ngepeh sendiri merupakan dusun yang unik, dusun yang bisa menjadi percontohan kehidupan beragama. Betapa tidak, di dusun ini masyarakatnya menganut tiga agama berbeda yang jumlahnya sama-sama signifikan, yaitu Islam, Hindu, dan Kristen. Meski berbeda dalam agama, namun mereka bisa tetap hidup rukun, kohesi sosial yang tinggi, serta tidak tampak saling menonjolkan agama atau keyakinan masing-masing.

Kerukunan antar umat beragama diwujudkan dalam bentuk interaksi dan kegiatan sosial sehari-hari. Semua penganut agama itu hidup berdampingan secara rukun dan damai. Tidak ada gesekan, benturan, ketegangan ataupun pertentangan yang terkait dengan kehidupan beragama. Ini menandakan bahwa kerukunan antar umat beragama di Dusun Ngepeh, terjalin dari sebuah kesadaran bersama. Mereka berpegang teguh pada prinsip bahwa agama satu dengan agama lainnya tidak bisa dicampuradukkan, namun dalam menjalankan ajaran agama tetap bisa berdampingan dan bersanding, tanpa harus bertanding dan bersaing yang bisa mengganggu kehidupan pemeluk agama lainnya.

Kembali ke radio komunitas ini, radio komunitas ini memiliki pendengar dan fans yang beragam dari umat tiga agama. Program acaranya pun bervariasi namun lebih bernuansa untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama. Radio ini sebagai media kampanye perdamaian dan sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar individu masyarakat yang berbeda keyakinan di Dusun Ngepeh. Oleh karena itu, program acara di radio komunitas ini pun diformat "lebih sejuk" sehingga bisa merangkul semua masyarakat dari semua agama agar tercipta kerukunan dan perdamaian. Lebih dari itu, keberadaan radio ini juga sebagai pusat informasi bagi masyarakat Dusun Ngepeh dan sekitarnya.

Banyak program acara yang dimunculkan dengan acara yang lebih "friendly", mulai dari acara hiburan, informasi, edukasi, dan juga acara-acara yang bernuansa religi, yang tentu saja dari ketiga agama yang dianut masyaratkat Dusun Ngepeh. Program acara "penyuluhan" pertanian juga dijadwalkan mengingat Dusun Ngepeh mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani, sehingga menjadikan radio ini sebagai sumber informasi masyarakat yang terkait dengan persoalan pertanian. Pada musim tanam misalnya, tentunya petani membutuhkan informasi pupuk serta benih padi yang baik yang mempunyai kualitas tinggi serta mampu meningkatkan hasil produksi ditiap musim tanam. Bahkan seringkali pihak atau crew SBL FM langsung turun dan survei langsung ke lapangan atau melalui pendengarnya untuk mendapatkan isu-isu yang dihadapai masyarakat. Dari sini kemudian bisa diketahui kira-kira acara apa yang dibutuhkan masyarakat. Terkadang juga menyesuaikan permintaan langsung dari para pendengar, semisal mendatangkan pembicara atau nara sumber dari dinas kesehatan untuk membahas isu-isu atau problem kesehatan yang berkembang di masyarakat.

Demikian pula dengan acara keagamaan, di isi oleh nara sumber dari ketiga agama secara bergantian. Hal ini selain untuk menambah wawasan pemeluk masing-masing agama, juga menunjukkan bahwa di tengah kemajemukan agama, SBL FM mampu membuktikan kepada semua orang meskipun dalam satu komunitas terdapat beragam keyakinan tetapi tetap bisa berjalan beriringan dan bersama-sama dalam berbagai kegiatan.

Salah satu kegiatan yang bersama-sama dilakukan mereka adalah misalnya pembentukan paguyuban  fans SBL FM dimana aktivitasnya antara lain kegiatan rutin, dari mingguan sampai bulanan yakni arisan fans dan temu fans yang dikelola oleh komunitas masyarakat. Acara seperti ini tentu saja sangat baik dalam menjalin kerukunan umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan yang terpenting adalah kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Keberadaan SBL FM, setidaknya bisa menjadi "penerobos" sekat-sekat keberagmaan yang akhir-akhir ini mulai dimunculkan kembali oleh "mereka-mereka", yang ditandai dengan rendahnya sikap toleransi, kepentingan politik dan sikap fanatisme buta dan membutakan.

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Waah, saya jadi ingat masa lalu. Saat tsanawiyah dulu, saya pernah nyepeda onthel ke Ngepeh. Di situ ada teman sekolah, namanya Mas Imam. Sudah 20 tahun lebih ga ketemu sama Mas Imam. Kabarnya juga tidak tahu. Semoga dengan berkomentar di artikel yang njenengan tulis ini, suatu saat Mas Imam ngeklik nama desanya di google, terus nyantol kemari, dan membaca komentar ini :)

    Semoga dengan adanya SBL FM, kerukunan di Jombang semakin terjaga.

    BalasHapus
  2. Wah tulisan yang inspiratif mas junaedi. Semoga kerukunan di desa Ngepeh tetap lestari dan berdampak pada wilayah2 lain yang dekat maupun yg jauh. Amiin

    BalasHapus
  3. Barometer kerukunan umat beragama, ingin melihat umat beragama rukun kan guyub, Jombang (Ngepeh) tempat nya.

    BalasHapus
  4. Benar semua apa yang dituliskan di atas. Selama saya tinggal di Ngepeh saya belum pernah mendengar dan melihat ada orang yang bertengkar karena perbedaan agama. Malah kalok magrib 3 agama ini berjalan bareng dari tempat pemungkiman menuju tempat ibadah masing masing
    Yang islam belok ke masjid, yang kristen belok ke greja yang hindu belok ke pura.

    BalasHapus

Thanks for your visiting and comments!

Ad Code