
Saya sangat menikmatinya, meskipun kata nenek waktu itu, anak kecil yang suka minum kopi penglihatannya akan mblereng atau kabur. Tetapi saya tak percaya begitu saja, justru saya seolah tak bisa melihat tulisan di papan tulis jika paginya tak minum kopi, begitu argumen saya untuk meng-counter peringatan nenek. Akhirnya saya pun tetap diperbolehkan menikmati minuman kopi meskipun dibatasi dalam ukuran satu lepek atau cawan. Dan sampai saat ini pun, kopi tetap menjadi minuman favorit saya. Bahkan sudah menjadi semacam candu, sehari kalau tidak minum kopi kepala terasa nyut-nyutan, terasa mau pecah.