Ad Code

Green Your Mind, Green Jombang!

TAHUN lalu, Jombang mendapat penghargaan Adipura Kencana untuk kategori kota sedang. Ini berarti bahwa Jombang telah mendapatkan penghargaan Adipura sebanyak lima kali secara berturut-turut. Pada tahun itu juga, di tingkat nasional, Jombang juga meraih peringkat ke-4 sebagai kota terbersih. Terlepas dari permasalahan terkait (misalnya masalah penggajian tukang sapu) tentu ini sebuah prestasi yang (mungkin) sangat membanggakan warga Jombang semua.

Mungkin di antara kita ada yang tak percaya dengan prestasi Jombang mendapatkan anugerah Adipura Kencana yang menekankan pada kebersihan dan lingkungan ini. Boleh-boleh saja kita tak percaya dan "mencurigai" prestasi ini. Namun, sebelum kita curiga yang membabi buta, ada baiknya kita telusuri "lorong-lorong" yang menjadi salah satu indikator Jombang memperoleh prestasi ini, terutama "lorong-lorong" pengelolaan sampah.

Pertama, kondisi Tempat Pembuangan Akhir. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jombang berada di desa Banjardowo, sebelah barat kota Jombang. Kondisi saat ini, sangat berbeda jauh dengan 10 tahun lalu ketika saya sempat berkunjung ke sini. Sepuluh tahun yang lalu, memasuki pintu gerbangnya saja sudah disambut dengan "aroma khas" comberan dan asap yang mengepul-menyesakkan dari hasil pembakaran sampah. Namun, saat ini pemandangan lain telah tersaji yang tentu saja dengan "aroma baru". TPA ini telah "disulap" sehingga menyuguhkan pemandangan hijau seperti areal perkebunan dan dijadikan tempat pembibitan tanaman. Betapa tidak, berbagai jenis tanaman dengan tajuk nan rimbun hampir menutupi area ini dengan rindangnya.

Di tempat ini, selain sampah diolah secara "manual" seperti pada umumnya, yaitu sampah-sampah basah atau dari jenis organik ditumpuk berlapis kemudian diurug dan dipadatkan lalu ditanami dengan aneka pepohonan dan dijadikan areal pembibitan. Di tempat ini pula terdapat pengolahan air limbah yang merembes sehingga tidak berbau dan mencemari perairan atau air tanah di sekitarnya. Juga terdapat area komposting untuk mengelola sampah menjadi kompos yang bernilai ekonomis. Sementara sampah-sampah non-organik menjadi "menu" para pemulung atau pencari barang rongsokan.

Kedua, tingkat partisipasi rumah tangga -terutama yang tinggal di kompleks perumahan, cukup tinggi. Di Jombang, sistem pengomposan sampah juga tergolong relatif rapi yang melibatkan masyarakat banyak. Bahkan, di beberapa kelurahan tertentu banyak rumah tangga yang telah melengkapi sarana komposting dengan keranjang-keranjang "kompos otomatis" atau biasa disebut dengan keranjang takakura. Kegiatan ini ini terutama dipelopori oleh para pegiat PKK yang sebelumnya mendapat pelatihan cara mengolah sampah menjadi kompos.

Ketiga, adanya lomba-lomba pengelolaan lingkungan juga turut menjadi andil dan memberikan insentif tersendiri bagi masyarakat untuk semakin peduli dengan lingkungannya. Seperti akhir tahun lalu, pemerintah daerah melalui Badan Lingkungan Hidup memberikan hadiah lomba komposting antar RW, sekolah (dari tingkat SD,SMP dan SMA) dan kader lingkungan se-kecamatan Jombang. Upaya ini dilakukan untuk memunculkan inovasi dan kreasi baru dalam mengintegrasikan semangat lingkungan dan pengelolaan sampah, adanya swadaya dan partisipasi aktif masyarakat untuk melengkapi sarana dan prasarana pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.

Keempat, promosi dan kampanye-kampanye lingkungan yang gencar dan unik dilakukan oleh pemerintah daerah, misalnya dengan spanduk dan baliho serta pembuatan dan penempatan tempat sampah yang unik dengan semboyan utama "Green Your Mind, Green Jombang" yang dipasang diberbagai sudut kota. Demikian juga penyediaan tempat sampah di sepanjang jalan dengan desain ijo-abang (hijau-merah) sebagai idiom dari karakter dan budaya Jombang sekaligus sebagai pembeda jenis sampah yang dimasukkan (organik dan annorganik).

Itulah yang mungkin menjadi catatan positif Jombang dalam meraih piala Adipura, bahkan Adipura Kencana dan Kota Terbersih ke-4 di tahun 2010. Sebuah prestasi yang mudah-mudahan saja bisa dipertahankan dan menjadi inspirasi kita semua. Dan semoga saja ke depan tak diseret menjadi ajang pencitraan politik masyarakat tertentu. Semoga!

Posting Komentar

2 Komentar

  1. luar biasa, seneng dengan artikel ini...silakan mampir di sini yah http://tagayanhijau.blogspot.com/

    BalasHapus

Thanks for your visiting and comments!

Ad Code