![]() |
Kampus Undar, episentrum gerakan mahasiswa Jombang 1998 [Foto: FR/beritajatim.com] |
DUA puluh tujuh tahun telah berlalu sejak suara reformasi bergema dari berbagai penjuru negeri. Tak terkecuali di Jombang. Kota santri ini bukan hanya saksi, tetapi juga bagian penting dari sejarah besar perubahan bangsa. Di bulan Mei 1998, jalan-jalan di Jombang dipenuhi semangat membara para mahasiswa yang tak gentar menyuarakan aspirasi. Mereka berasal dari berbagai kampus di Jombang dan sekitarnya, namun Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang menjadi poros utama gerakan ini.
Kala itu, suasana kampus Undar Jombang benar-benar hidup. Bukan karena kegiatan akademik semata, tapi karena gelora reformasi yang menyala. Kita bisa membayangkan bagaimana mahasiswa berkumpul, membuat spanduk, menyusun tuntutan, dan menyemai keberanian. Salah satu spanduk ikonik yang terbentang besar di kampus bertuliskan: Kampus Rakyat untuk Reformasi. Kalimat ini menggambarkan dengan jelas bahwa mahasiswa merasa berpihak pada rakyat, dan kampus bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga tempat melahirkan perubahan.
![]() |
Barikade polisi menghadang demonstran [Foto: FR/beritajatim.com] |
Demonstrasi demi demonstrasi digelar sejak awal Mei. Meski awalnya hanya berkutat di dalam kampus atau di jalan kecil depan gerbang, semangat mahasiswa tak kunjung surut. Aksi mereka diawasi ketat oleh aparat, tapi itu tidak membuat mereka berhenti. Justru, semakin hari semangat semakin membara. Terlebih ketika kabar duka dari Jakarta menyebar: empat mahasiswa Universitas Trisakti gugur karena peluru tajam saat menyampaikan aspirasi. Tragedi ini menyulut gelombang kemarahan dan solidaritas dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk kita di Jombang.
![]() |
Demontrans dikawal aparat polisi [Foto: FR/beritajatim.com] |
Puncaknya terjadi pada Minggu, 17 Mei 1998. Ribuan mahasiswa dari Undar Jombang mengenakan jaket almamater kuning berkumpul sejak pagi. Mereka tidak sendiri, mahasiswa dari IKAHA Tebuireng dan STKIP PGRI Jombang turut serta bergabung. Tiga arus mahasiswa ini menyatu di gedung DPRD Kabupaten Jombang. Suasana penuh semangat, namun tetap tertib dan damai. Mereka membawa bendera merah putih, spanduk tuntutan, dan semangat yang tak bisa dipadamkan. Kita bisa bayangkan bagaimana suara orasi menggema, memecah udara pagi dan menyatu dengan suara rakyat yang menuntut perubahan.
![]() |
Ribuan demontran menuju gedung DPRD [Foto: FR/beritajatim.com] |
Spanduk-spanduk yang mereka bentangkan membawa pesan yang jelas, yaitu agar penguasa turun dari tampuk kekuasaan dan mempertanggungjawabkan segala bentuk penindasan selama lebih dari 30 tahun. Ada pula pesan agar aparat tidak bertindak represif. Demonstrasi terbesar di Jombang itu bukan hanya menyampaikan tuntutan, tapi juga menunjukkan kedewasaan dan solidaritas mahasiswa dalam mengawal perubahan.
![]() |
Orasi di Gedung DPRD Jombang [Foto: FR/beritajatim.com] |
Yang menarik, suasana aksi itu tidak diwarnai kerusuhan. Meski demo-demo di awal mei bahkan sebelumnya seringkali diwarnai bentrok dan adu fisik dengan aparat keamanan, teteapi demonstrasi jelang lengsernya rezim orde baru berlangsung damai. Setelah menyampaikan orasi dan tuntutan, para mahasiswa kembali ke kampus masing-masing dengan tertib. Tidak ada kekacauan, tidak ada korban. Hanya suara perubahan yang menggema kuat dari hati kota Jombang.
Empat hari setelah demonstrasi besar itu, pada tanggal 21 Mei 1998 seperti hari ini, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri. Tuntutan yang selama ini disuarakan mahasiswa, termasuk di Jombang, akhirnya terwujud. Peristiwa ini menjadi tonggak bersejarah bagi bangsa. Rakyat menyambut era baru dengan penuh harapan, dan Jombang turut mencatatkan namanya dalam sejarah perjuangan itu.
Kini, dua dekade lebih telah berlalu, tetapi semangat reformasi tidak boleh padam. Kenangan tentang gerakan mahasiswa Undar Jombang yang turun ke jalan dengan segala keberaniannya adalah pelajaran penting bagi kita semua. Bahwa perubahan besar selalu berawal dari keberanian menyuarakan kebenaran, dari keyakinan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat membangun masa depan bersama rakyat.
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!