Ad Code

Mengapa Daging Ayam Jadi Primadona Konsumen?

Daging Ayam [Foto: shutterstock]

DAGING ayam merupakan salah satu bahan pangan yang paling digemari masyarakat Indonesia. Selain harganya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan daging sapi, ketersediaannya pun mudah dijumpai baik di pasar tradisional maupun modern. Tidak mengherankan apabila konsumsi daging ayam di Indonesia tergolong sangat tinggi.

Dalam tradisi kuliner Nusantara, daging ayam telah lama menjadi bahan dasar berbagai makanan khas, mulai dari gulai ayam, ayam goreng, ayam bakar, hingga ayam geprek yang kini populer di berbagai kalangan. Keberagaman olahan ini menjadikan daging ayam semakin diminati, terutama pada periode tertentu seperti bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri, ketika permintaan meningkat secara signifikan.

Secara nasional, produksi daging ayam pada tahun 2024 didominasi oleh ayam ras pedaging (broiler). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi daging ayam ras pedaging pada 2024 mencapai sekitar 3.835.917 ton. Sementara itu, kontribusi ayam lokal (ayam buras atau ayam kampung) relatif kecil dibandingkan dengan broiler. Data dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan produksi ayam buras hanya berkisar ratusan ribu ton, dengan proporsi sekitar 6–8 persen dari total produksi unggas nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasokan daging unggas di Indonesia tetap sangat bergantung pada ayam ras, yang menjadi sumber utama penyedia daging hewani sekaligus memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi daging nasional.

Selain harganya yang terjangkau dan cita rasanya yang disukai, daging ayam juga memberikan berbagai manfaat kesehatan. Menurut data United States Department of Agriculture (USDA), dada ayam merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik. Dalam 100 gram dada ayam terkandung sekitar 28 gram protein. Dengan mempertimbangkan kebutuhan protein manusia sebesar kurang lebih 1 gram per kilogram berat badan, maka konsumsi 100 gram dada ayam sudah mampu memenuhi sekitar seperempat kebutuhan protein harian bagi individu dengan berat badan 60 kilogram.

Selain kandungan protein, daging ayam juga mengandung vitamin B3 atau niasin yang berperan penting dalam membantu menurunkan kadar kolesterol. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada 2008 menunjukkan bahwa asupan niasin dapat memberikan efek positif bagi penderita hipertensi. Dengan demikian, konsumsi ayam, khususnya bagian dada yang rendah lemak dan kalori, dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih optimal.

Meski demikian, konsumen tetap perlu berhati-hati dalam memilih daging ayam yang akan dikonsumsi. Daging ayam yang baik ditandai dengan warna cerah—putih keabu-abuan atau sedikit merah muda—tidak berbau menyengat, serta memiliki tekstur elastis. Apabila ditekan, daging segar akan segera kembali ke bentuk semula. Ciri-ciri tersebut menjadi indikator penting bahwa daging masih dalam kondisi layak konsumsi.

Dengan memahami manfaat serta cara memilih daging ayam yang baik, masyarakat dapat memperoleh nutrisi secara optimal dari bahan pangan ini. Oleh karena itu, menjadikan daging ayam sebagai menu andalan keluarga merupakan pilihan yang tepat, selama dikonsumsi dalam porsi seimbang dan diolah dengan cara yang sehat.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code