Wonosalam terletak jauh dari pusat kota Jombang, berada di kaki Gunung Anjasmoro. Gunung ini bukan hanya sekadar bentang alam, tetapi juga menyimpan kisah legenda. Nama Anjasmoro diambil dari seorang putri bernama Anjasmoro, putri Patih Lugindari yang masyhur akan kecantikannya. Gunung ini pada masa lalu sering dijadikan tempat semedi para bangsawan Majapahit, sehingga menyimpan jejak sejarah spiritual yang panjang. Puncak tertinggi Anjasmoro berada di wilayah Wonosalam, menjadikan desa ini memiliki posisi istimewa.
Dalam cerita yang diwariskan turun-temurun, ada seorang tokoh penting bernama Pangeran Benowo. Beliau dikenal sebagai seorang bangsawan yang lebih memilih mendekatkan diri kepada Tuhan daripada terlibat dalam dunia politik yang penuh intrik. Kehidupan yang penuh perselisihan dianggapnya hanya akan merusak nilai persaudaraan. Karena itulah, Pangeran Benowo lebih banyak menghabiskan waktu dengan menyucikan hati melalui semedi di kaki Gunung Anjasmoro.
Suatu ketika, Pangeran Benowo mendapatkan wangsit yang memintanya berjalan ke arah tenggara. Meski tanpa tujuan pasti, ia yakin pesan itu adalah petunjuk untuk menemukan ketenangan batin. Bersama para pengawalnya, ia menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, melintasi hutan, sungai, dan lembah. Setelah berhari-hari, bahkan bertahun-tahun, rombongan itu tiba di sebuah tempat dengan hamparan hutan yang lebat, sejuk, dan dipenuhi pohon salam.
Pemandangan itu memberi kesan mendalam bagi sang pangeran. Ia merasa bahwa tempat tersebut diberkahi keselamatan dan ketenteraman. Dari sinilah lahir nama Wonosalam, yang berasal dari kata “Wono” berarti hutan dan “Salam” yang berarti keselamatan. Nama itu tidak hanya menjadi penanda geografis, tetapi juga mengandung doa agar desa ini senantiasa mendapatkan lindungan.
Sejak saat itu, hutan yang semula liar mulai dibuka menjadi tempat tinggal bagi pengikut Pangeran Benowo. Sungai-sungai yang mengalir jernih menjadi sumber kehidupan pertama bagi masyarakat yang kemudian menetap di sana. Lambat laun, kawasan ini berkembang menjadi sebuah desa dengan kekayaan alam yang melimpah. Hasil bumi yang subur, terutama durian yang harum dan lezat, menjadi anugerah terbesar bagi masyarakat Wonosalam.
Kepercayaan terhadap asal-usul desa terus diwariskan dari generasi ke generasi. Bagi masyarakat, Wonosalam adalah simbol keselamatan sekaligus kemakmuran. Alam yang indah di kaki Gunung Anjasmoro dipandang sebagai karunia Tuhan yang tak ternilai. Karena itulah, warga Wonosalam hingga kini masih menjaga tradisi dan budaya yang telah ditanamkan leluhur mereka.
Salah satu wujud nyata dari rasa syukur itu adalah tradisi Kenduri Durian atau Kenduren. Tradisi ini bukan hanya pesta rakyat untuk menikmati hasil panen durian, tetapi juga sebuah ritual kolektif untuk memohon keselamatan. Masyarakat percaya bahwa dengan menjaga tradisi, mereka sekaligus menghormati jasa para pendahulu yang membangun desa. Selain itu, Kenduren juga mempererat solidaritas antarwarga, karena semua orang turut serta dalam persiapan hingga pelaksanaan acara.
Kini, Kenduren telah berkembang menjadi acara besar yang dikenal masyarakat luas, bahkan menarik perhatian pengunjung dari luar daerah. Tumpukan durian yang disusun menyerupai gunungan menjadi simbol kemakmuran desa. Dari satu tahun ke tahun berikutnya, tradisi ini bukan hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga memperkenalkan Wonosalam ke kancah yang lebih luas.
Sejarah Wonosalam dengan segala kisahnya, dari jejak Pangeran Benowo hingga tradisi Kenduren, menunjukkan bagaimana sebuah desa tumbuh dari perpaduan legenda, keyakinan, dan kekayaan alam. Desa ini tidak hanya berdiri sebagai ruang hidup, melainkan juga cermin dari bagaimana masyarakat menjaga hubungan harmonis dengan alam dan leluhurnya.
Dengan filosofi “hutan salam” yang mengandung makna keselamatan, Wonosalam hingga kini tetap hidup sebagai desa yang lestari, penuh tradisi, dan kaya akan hasil bumi. Dari duriannya yang manis hingga hutan Anjasmoro yang sejuk, Wonosalam tetap menjaga warisan masa lalu untuk masa depan.
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!