Ad Code

Sektor Pertanian Menjadi Mesin Perkonomian Brasil


KETIKA kita mencermati perekonomian Brasil, tidak bisa disangkal bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung utama yang menopang kekuatan nasional. Pada kuartal pertama 2025, kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 33.065 miliar real Brasil (BRL), melonjak drastis dari 13.630 miliar BRL di akhir tahun 2024. Kenaikan luar biasa ini bukan sekadar menggembirakan, tetapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat tumbuh sebesar 2,9 persen secara tahunan.

Lonjakan tersebut terutama didorong oleh panen kedelai yang melimpah, yang membuat sektor pertanian tumbuh sebesar 12,2 persen secara kuartalan. Ini bukan sekadar angka tetapi bukti nyata bahwa kekayaan alam Brasil, dikombinasikan dengan inovasi dan efisiensi dalam bertani, telah menjadi kekuatan besar dalam mendorong roda ekonomi nasional. Harus disadari bahwa sektor ini bukan sekadar ladang dan sawah, tetapi merupakan sumber penghidupan yang strategis, baik bagi masyarakat lokal maupun pasar global.

Brasil memiliki luas lahan pertanian sekitar 96,3 juta hektare, yang mencakup hampir 28,6 persen dari total wilayah negara. Dengan luas lahan sebesar itu, tidak mengherankan jika Brasil berhasil menjadi pengekspor biji-bijian terbesar kedua di dunia, menguasai hampir 19 persen pasar global. Pada 2022, Brasil memproduksi sekitar 322,8 juta ton biji-bijian, termasuk 154,6 juta ton kedelai dan 131,9 juta ton jagung. Angka-angka ini memperlihatkan kekuatan pertanian Brasil sebagai penyuplai utama kebutuhan pangan dunia.

Negara bagian seperti Mato Grosso dan Mato Grosso do Sul telah menjadi pusat produksi komoditas unggulan. Mato Grosso, misalnya, menyumbang lebih dari seperempat produksi kedelai nasional dan memimpin dalam produksi jagung, kapas, serta peternakan sapi. Kita bisa membayangkan betapa banyak komoditas yang mengalir dari wilayah-wilayah ini ke berbagai pasar internasional setiap tahunnya.

Kebangkitan sektor pertanian ini juga terbukti mendorong indeks aktivitas ekonomi Brasil (IBC-Br), yang menjadi indikator penting PDB. Pada kuartal pertama 2025, indeks ini tumbuh sebesar 1,3 persen secara kuartalan. Bahkan jika sektor pertanian dikecualikan, pertumbuhan ekonomi tetap mencapai 1 persen, menunjukkan bahwa sektor industri dan konsumsi rumah tangga juga memberikan kontribusi yang signifikan.

Namun, tantangan tetap ada. Bank Sentral Brasil menaikkan suku bunga acuan (Selic) hingga 14,75 persen—tingkat tertinggi dalam hampir dua dekade terakhir. Kebijakan ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi, namun memiliki potensi untuk menekan daya beli masyarakat dan investasi jangka pendek. Meskipun demikian, sektor pertanian tetap menjadi penopang penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Brasil mencapai 1,4 persen secara kuartalan dan 2,9 persen secara tahunan pada awal 2025. Presiden Lula da Silva menyatakan optimisme bahwa panen besar dari sektor pertanian akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari proyeksi konservatif dan bahkan melampaui capaian tahun sebelumnya yang berada pada angka 3,4 persen.

Saat ini, sektor pertanian menyumbang sekitar 6,6 persen terhadap total PDB Brasil. Jika digabungkan dengan industri pengolahan dan jasa pendukung, sektor agribisnis secara keseluruhan menyumbang hampir seperempat dari total PDB. Ini merupakan lonjakan yang signifikan dibandingkan tahun 2008, ketika kontribusi agribisnis hanya sekitar 4,5 persen. Nilai tambah dari industri hilir dan jasa terkait menjadikan sektor ini sebagai penggerak ekonomi yang dinamis dan luas jangkauannya.

Di pasar internasional, Brasil memantapkan posisinya sebagai eksportir utama untuk berbagai komoditas, seperti kedelai, gula tebu, kopi, daging sapi, dan unggas. Produk lainnya seperti jeruk, kapas, dan cokelat juga menjadi komoditas unggulan yang memperkuat reputasi pertanian Brasil di kancah global. Keunggulan ini memberikan Brasil posisi tawar yang kuat dalam perdagangan internasional, terutama dengan negara-negara seperti Cina, Amerika Serikat, dan Eropa.

Dari kondisi pertanian Brasil, kita bisa belajar bagaimana menjadikan sektor pertanian sebagai  kekuatan ekonomi utama sebuah negara. Sektor pertanian Brasil bukan hanya menyediakan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, memperkuat perdagangan, dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Kita perlu terus mengikuti bagaimana sektor ini akan berkembang, dan menjadikannya sebagai inspirasi dalam membangun sistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan di negara kita.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code